Laman

Sabtu, 19 Maret 2011

Mengenal Web


Sebelum kita membahas Web 1.0, Web 2.0, dan web 3.0 mari kita pahami dahulu Apa si sebenarnya pengertian WEB atau WEBSITE ? 

Sebuah situs web atau yang sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang pada umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda“, “halaman muka“), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situsweb dapat diakses dengan gratis lohhh, Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya nih situs-situs yang menampilkan pornografi , situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain.

Secara terminologi si website itu merupakan suatu kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.


Perkembangan teknologi melaju dengan pesatnya. Beberapa tahun silam, kita belum bisa berkomunikasi secara dua arah di dalam dunia maya. Namun setelah web 1.0  yang statis berkembang menjadi web 2.0 yang dinamis, kita pun dapat merasakan manfaat dari cepatnya pertukaran informasi dua arah yang ada saat ini. Sebenarnya bagaimana mulanya web itu sendiri? mari kita cermati perbandingan antara web 1.0 dengan web 2.0 berikut di bawah ini.  

Web 1.0 dirilis tahun 1991 bersamaan dengan rilisnya world wide web (www). Pada web 1.0, hanya terdapat halaman statis yang berisikan informasi mengenai suatu perusahaan dan semacamya. Web statis ini bersifat satu arah , maksudnya adalah user tidak bisa menaggapi  isi atau konten yang ada di dalam website statis tersebut sehingga sangat membatasi user atau pengunjung web untuk mengirimkan timbal balik yang berguna untuk perkembangan web itu sendiri.  Jadi web 1.0 ini sifatnya hanya untuk dibaca (read only) tidak untuk dikomentari sehingga tidak terbentuk interaksi dua arah antara pembaca web dengan pemilik web. 
Berikut ini adalah desain yang menjadi karakteristik web 1.0 ;
1.       Halaman bersifat statis
2.       Memiliki HTML
3.       Menggunakan Framesets
4.       Terdapat online guestbook
5.       Terdapat tombol GIV , berukuran 88x31 pixel. Biasanya untuk mempromosikan produk atau iklan      promosi web.
6.    Form HTML hanya bisa dikirim melalui email. Jadi user harus membuka email untuk bisa mengisi dan mengirim form ke website statis ini. Dan selanjutnya akan ada detil rincian formulir yang harus diisi.

Seiring perkembangan teknologi, pada tahun 2003 O’Reilly Media merintis web 2.0 , yaitu web hasil dari pengembangan web sebelumnya; web 1.0. Web 2.0 ini jauh lebih baik dari web 1.0 karena sesama user bisa berkomunikasi dan berinteraksi secara dua arah. Kalau pada web 1.0 user harus mengakses situs tertentu untuk melihat suatu konten, dengan web 2.0,  user tidak perlu masuk ke situs tertentu  untuk melihat konten di suatu situs. Web 2.0 ini adalah sebuah software virtual di Internet, jadi seorang user tidak perlu repot-repot untuk mendownload aplikasi software terlebih dahulu untuk menggunakannya, karena web browser sudah bertindak sebagai platform yang menaungi banyak aplikasi.     
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa web 2.0 ini merupakan sofware virtual yang berbasis jejaring sosial atau social networking web , hal itu karena para pengguna dan  pemilik web sitenya sendiri , bisa saling berinteraksi  dan bertukar informasi. Contohnya web jejaring sosial Facebook, Twitter, Multiply, Myspace dan lainnya.  Web 2.0 ini sangat kompatibel dengan web browser  yang sudah usr miliki, karena untuk mengakses web 2.0 user tidak perlu repot untuk meng-upgrade teknologi komputernya. Pada intinya, web 2.0 ini mengajak para user untuk berpikir lebih kreatif agar bisa menyajikan konten dan desain tampilan website yang menarik dan informatif atau ynag biasa disebut dengan istilah user generated content. Perubahan cara berpikir itulah yang ditekankan pada perkembangan teknologi web 2.0 ini yang semula hanya menerima informasi yang ada melalui web statis web 1.0, menjadi user yang lebih aktif melalui web 2.0.
Berikut ini adalah tujuh prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain :
1. Web sebagai platform (Network as platform). Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Web dijadikan sebagai tempat bekerja di manapun kita berada. Cukup dengan membuka web browser, kita dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet.
2. Adanya partisipasi dari pengguna (Harnessing Collective Intelligence) dalam berkolaborasi pengetahuan. mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia.
3. Data menjadi trademark-nya aplikasi (Data is the Next Intel Inside)
mengingatkan kita pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini, di mana suplier data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google Maps pada peta dunia berbasis web.
4. Sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software (End of the Software Release Cycle). mengilustrasikan bahwa setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.

5. Dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS (RSS & XML Technology). Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana.

6. Software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti ponsel dan PDA, ataupun server internet.

7. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka (interface) di sisi pengguna (Rich User Experiences). dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.

Setelah web 2.0 ada perkembangan baru yaitu Web 3.0. Web 3.0 memiliki ciri-ciri umum seperti suggesthappen dan provide.
Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar.
Pada Web 3.0 web seolah-olah sudah seperti asisten pribadi kita. Web mulai mengerti kebutuhan kita dengan bisa memberi saran atau nasehat, menyediakan apa yang kita butuhkan. Dengan menggunakan teknologi 3D animasi, kita bisa membuat profil avatar yang sesuai dengan karakter, kemudian melakukan aktivitas di dunia maya seperti layaknya di dunia nyata. Kita bisa berjalan-jalan, pergi ke mall, bercakap-cakap dengan teman yang lain. Ya, Web 3.0 adalah dunia virtual kita.
Walaupun Web 3.0 masih belum sepenuhnya direalisasikan namun kita sudah bisa merasakan keberadaannya. Dengan semakin banyaknya website yang menyajikan fitur-fitur dunia virtual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar