Cloud Computing,
Pasti banyak dari para pembaca yang sudah sering dengar kata tersebut, Ada banyak tulisan dan
sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud Computing, namun banyak dari
penjelasan tersebut yang terlalu rumit, sehingga bagi orang awan akan
kesulitan untuk memahaminya. Tulisan ini sengaja dibuat untukmempermudah orang
awam memahami Cloud Computing. Diharapkan setelah membaca
tulisan ini, para
pembaca akan bisa memahami dasar pengetahuan mengenai Cloud Computing dengan lebih
mudah.
Apa itu Cloud
Computing?
Untuk memudahkan pemahaman mengenai model cloud computing
kita ambil analogi dari layanan listrik PLN. Tentu kita semua adalah para
pemakai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik,
kita tidak perlu mendirikan infrastrukturpembangkit listrik sendiri, bukan?
Yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN karenaPLN sudah menyediakan
layanan listrik ini untuk pelanggan.
Kalau Anda pernah
melihat gardu induk PLN, Anda akan melihat bagaimana rumitnya instalasi listrik disana
dengan banyak sekali transformator dan peralatan berat lainnya (Resource
Pooling). Disinilah sumber daya listrik berpusat untuk kemudian didistribusikanke pelanggan. Distribusi listrik ke pelanggan dari gardu induk ini menggunakan kabel listrikyang sudah
distandarisasi. Kabel antara pembangkit listrik dengan gardu induk biasa
dikenaldengan istilah SUTET (Saluran Udara Tegangan Ektra Tinggi). Dari gardu
induk, distribusikemudian dipecah ke gardu-gardu lain sampai akhirnya sampai di
rumah pelanggan dengan kabel yang lebih kecil. Kabel listrik yang ada ini
menjamin koneksi listrik yang cepat, sehingga layanan listrik bisa dinikmati
terus menerus (Broad Network Access).
Setelah mendaftar, pelanggan bisa memakai energi
listrik dan membayar kepada PLN berdasarkan jumlah penggunaan listrik kita
tiap bulan. Jumlah yang dibayar dihitung dari meteran listrik di rumah
pelanggan (Measured Service). Saat pelanggan butuh daya tambahan karena suatu
tujuan khusus (misalnya saat acara pernikahan keluarga), pelanggan tinggal
meminta kepada PLN untuk menambahkan daya, dan suatu saat nanti ketika
inginmenurunkan daya lagi, pelanggan tinggal meminta juga kepada PLN.
Bisa dikatakan penambahan daya listrik ini
bersifat elastis, untuk menambah daya atau menurukannya bisa dilakukan segera (Rapid
Elasticity). Akan sangat menarik jika kedepannya untuk melakukan
penambahan/penurunan daya tersebut, pelanggan bisa melakukannya sendiri dari
suatu alat yang disediakan oleh PLN., sehingga tidak dibutuhkan lagi interaksi
dengan pegawai PLN (Self Service). Ketika memakai layanan listrik dari PLN,
pelanggan tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan
listrik . Hal terpenting yang perlu diketahui adalah listrik menyala untuk kebutuhan
sehari-hari, serta berapa tagihan listrik yang perlu dibayar tiap bulannya.
Pelanggan tidak perlu mengetahui secara detail bagaimana PLN merawat
infrastruktur listriknya, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana
proses perawatan alat-alat tersebut, dsb. Intinya, pelanggan cukup tahu bahwa
dapat menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulannya,
sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik
pelanggannya. Nah, analogi PLN di atas adalah gambaran dari layanan Cloud
Computing. Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology),
terdapat 5 karakteristik sehingga sistem tersebut disebut Cloud Computing,
yaitu:
1. Resource
Pooling
Sumber daya
komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh
penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan
(service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa
berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis
oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.
2. Broad Network
Access
Kapabilitas
layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis
perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.
3. Measured
Service
Tersedia layanan
untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan
monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resourceskomputasi yang telah
dipakai, seperti: bandwidth, storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb.
Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara
cloud provider dan
cloud consumer.
4. Rapid
Elasticity
Kapabilitas dari
layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan
kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan.
Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service
consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap
saat.
5. Self Service
Cloud Consumer
bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah sistem,
tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan
yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara otomatis.
Kelima karakteristik Cloud Computing tersebut harus ada di service provider
jika ingin disebut sebagai penyedia layanan Cloud Computing. Salah satu saja
dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka penyedia layanan tersebut
belum/tidak pantas disebut sebagai cloud provider.
Keunggulan Cloud
Computing
Keuntungan Cloud Computing antara lain :
1. Keuntungan bagi para
pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga
bisnis bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya.
2. Bagi application
developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi
aplikasi dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas.
3. Bagi para praktisi yang
bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri
jasa pengembangan teknologi informasi.
4. Bagi pebisnis di bidang
infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya
penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet
5. Integrasi aplikasi
dengan berbagai perangkat
Kekurangan Cloud
Computing
Resiko yang harus dihadapi user dalam
penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
1. service level, artinya kemungkinan service performance yang
kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud
provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
2. privacy, yang berarti
adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain
karena hosting dilakukan secara bersama-sama.
3. compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap
regulasi yang diterapkan oleh user,
4. Data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan
dalam cloud,
5. Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloudservice dan
cara memperoleh kembali data jika suatu saat usermelakukan proses
terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud
Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan
penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan
audit TI
- Patut dipertanyakan kendali
akses istimewa pada situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk
memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain
sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk
mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan
keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
Nama : Attiin Nurani
Kelas : 4IA21
NPM : 56409539
Mata Kuliah : Pengantar Komputasi Modern
Dosen : Rina Noviana
Dibuat tanggal : 25 Juli 2013
Sumber Referensi :
- http://smuet.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf
- http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43015/Akhmad%20Syaiku%20(Full%20Text).pdf
- http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/ebook-voip/OWP-20110701-petunjuk-praktis-cloud-computing-menggunakan-opensource.pdf
- http://sraportofolio.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing.html
- http://www.indonesiancloud.com/id/content/cloud-computing
- http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.11.1389.pdf
- http://repository.politekniktelkom.ac.id/Proyek%20Akhir/TK/PERANCANGAN%20DAN%20IMPLEMENTASI%20PRIVITE%20CLOUD%20COMPUTING%20MENGGUNAKAN%20EUCALYPTUS-UBUNTU%20ENTERPRIES%20CLOUD.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar